Pura taman Ayun ini terletak di Desa Mengwi sekitar 18 kilometer barat laut kota Denpasar dan merupakan salah satu dari pura-pura yang terindah di Bali.
Pura Taman Ayun Dihiasi oleh meru – meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan baik bagi leluhur kerajaan maupun bagi para Dewa yang bestana di Pura-pura lain di Bali.
Pura Taman Ayun Bali ini merupakan sebuah pura tua yang dibangun oleh Raja Mengwi pada tahun 1634. Menurut buku berjudul Negara Mengwi yagn ditulis oleh Henk Schulte Nordholt, pura ini sempat mengalami proses renovasi pada tahun 1750. Disebutkan kalau pura ini direnovasi dengan menggunakan tenaga arsitek bernama Hobin Ho. Dalam perjalanan sejarahnya, Pura Taman Ayun Bali ini ternyata pernah mengalami kerusakan parah. Kerusakan itu terjadi pada tahun 1917 ketika terjadi gempa bumi dahsyat yang mengguncang Pulau Dewata. Selanjutnya, dilakukan proses perbaikan besar-besaran pada tahun 1937. Selanjutnya, proses perbaikan kembali dilakukan pada tahun 1949.
Nilai sejarahnya yang tinggi pun membuat Pura Taman Ayun Bali banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Terlebih pura ini juga mempunyai desain arsitektur yang mengagumkan. Tak ketinggalan, pura ini juga memiliki unsur magis serta nilai seni yang tinggi.
Kompleks Pura dibagi menjadi 4 halaman yang berbeda, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman Pertama disebut dengan Jaba yang bisa dicapai hanya dengan melewati satu-satunya jembatan kolam dan Pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana sering diadakan sabungan ayam saat ada upacara. Di halaman ini, juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin.
Sambil menuju ke halaman berikutnya, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. Area ke tiga atau Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama. Untuk masuk ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu gerbang kedua. Begitu masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan aling-aling Bale Pengubengan yang dihiasi dengan relief menggambarkan Dewata Nawa Sanga (9 Dewa penjaga arah mata angin).
Di sebelah timur halaman ini ada satu pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul menjulang tinggi. Area ke empat atau halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya.
Sedangkan gerbang yang di kiri kanannya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Di halaman ini terdapat beberapa meru menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk. Tiga halaman dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia, dari yg paling bawah adalah tempat/dunianya manusia, ke tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta yang terakhir melambangkan Sorga tempat berstananya Tuhan Yang Maha Esa.
Upacara Piodalan (Anniversary)
‘Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Setiap 210 hari tepatnya setiap “Selasa Kliwon Medangsia” (Menurut perhitungan tahun Saka) segenap masyarakat Mengwi merayakan piodalan selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.
Kami sangat senang menjadi yang terdepan dan menunjukkan atraksi yang Anda kunjungi, sehingga Anda juga dapat melihat tempat-tempat yang masih menjadi atraksi unik seperti tarian Bali, adat Bali, panorama Bali dan kerajinan lokal dengan harga yang murah di Bali. Dan Anda bisa mendesain tur atau wisata yang akan Anda kunjungi.
Jangan buang waktu Anda…
Segera hubungi kami hot line (WhatsApp): +(62) 81-2397-7705
E-mail: info @ sewabusbali.com untuk informasi lebih lanjut.